Petugas yang Memandikan Jenazah Deasy Tuwo Sebut Ada Kemungkinan Fakta Lain


Deasy Tuwo (44), warga Minahasa yang bekerja di CV Yosiki tewas diterkam buaya peliharaan pemimpin perusahaannya sendiri.

Deasy Tuwo diketahui bekerja sebagai kepala Lab di perusahaan pembibitan mutiara tersebut.

Sehari-hari, selain menjaga Lab, Deasy Tuwo juga bertugas memberi makan buaya peliharaan pemimpin perusahaannya tersebut.

Dikutip GridHot.ID dari laman Tribun Minahasa, Deasy yang saat itu memberi makan buaya peliharaan dikabarkan terpeleset dan jatuh hingga masuk ke dalam kolam penangkaran buaya.

Mirisnya, Deasy yang setiap hari memberi makan buaya peliharaan perusahaannya itu, justru dimakan oleh hewan buas tersebut.

Peristiwa mengerikan ini kemudian viral di media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Salah satu yang mengunggah kejadian mengerikan ini adalah akun Instagram @makassar_iinfo.

Maikel Mokodompit, pemandi jenasah di RSUP Kandou mengaku kaget saat mengetahui jasad Deasy Tuwo yang dimandikannya merupakan korban yang diterkam buaya.

Maikel Mokodompit, mengaku selama delapan tahunmenjadi personel di unit pemulasaran jenazah RSUP Kandou Malalayang, baru kali ini ia memandikan jenazah korban buaya.

Maikel Mokodompit, yang ditemui sedang bersantai di depan unit pemulasaran mengaku ada tiga orang yang memandikan jasad tersebut.

Baca Juga : Cerita Warga Sumur Lihat Gelagat Aneh Seekor Buaya: Berdiri dengan Kaki Belakang dan Memandangi Lautan Satu Setengah Jam Sebelum Tsunami Banten Menerjang

Proses pemandian tak lama, tak sampai tiga puluh menit.

Maikel menggambarkan, saat itu bagian tubun korban sudah habis.

Tersisa kepala dan dua kaki.

Tangan pun sudah raib.

"Kemungkinan buaya menerjangnya dari pinggir. Mungkin juga karena masih kenyang, makanya tak makan sampai habis," ujarnya.

Baginya jasad yang tak utuh sudah biasa.



Hanya saja memang baru kali ini ia menangani korban gigitan buaya.

Korban Deasy Tuwo (44) ternyata masih lajang. Dia dikenal rekannya sebagai wanita yang sangat rajin.

Nasran, rekan korban mengatakan korban merupakan sosok wanita yang ulet dan teliti.

"Apalagi dia sebagai kepala lab mutiara, sosok yang pendiam juga sih," kata Nasran saat ditemui di lokasi kejadian.

Ia pun kaget saat mendapat informasi bahwa wanita berumur 44 tahun itu hilang setengah badan dimakan buaya.

"Bingung juga kenapa bisa sampai dimakan buaya, memang kesehariannya selain menjaga lab, dia memberi makan buaya setiap pagi dan menjelang malam," kata dia.

"Buaya itu setiap hari diberi makan ikan tuna, ayam bahkan hewan babi," katanya.



Kejadian tragis yang menimpa Deasy Tuwo ini masih menjadi penyelidikan pihak kepolisian sebagaimana dikatakan Kapolres Tomohon, AKBP Raswin Sirat.

Baca Juga : Surat Ijin Pemeliharaan Buaya yang Tewaskan Deasy Tuwo Diselidiki, Polisi Isyaratkan Pemilik Dapat Terancam Penjara

"Kita masih lidik dan mengetahui apakah buaya tersebut memiliki surat ijin atau tidak" jelas Sirait.

Lebih lanjut, Sirait menambahkan jika pemilik buaya ini tidak memiliki surat ijin, maka ia akan ditahan.(tribunnews.com )

0 Response to "Petugas yang Memandikan Jenazah Deasy Tuwo Sebut Ada Kemungkinan Fakta Lain"

Posting Komentar