10 Fakta Mencengangkan Siswi SMA Buang Bayi ke Kloset, Nomor 9 Bikin Miris


PENEMUAN mayat bayi perempuan di kloset kamar mandi Puskesmas Kauman, Tulungagung, Jawa Timur, pada 10 Januari lalu, menggegerkan warga. Ironinya, bayi itu dibuang siswi kelas X SMA sebut saja Bidadari (16).

Bidadari diketahui melahirkan bayi hasil hubungan gelapnya itu di kamar mandi Puskesmas Kauman. Panik, dia pun mencekik bayinya lalu dibenamkan ke kloset toilet. Bayi tak berdosa itu pun merenggang nyawa.

1. Tak Ada Pecah Ketuban di UGD Puskesmas

Bidadari melahirkan di kamar mandi Puskesmas Kauman. Sebelumnya dia sempat diperiksa di Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas itu, tak terdapat pecahan ketuban di ruang.

Dokter Puskesmas Kauman, Aris Setyawan mengatakan darah dan ari–ari bayi yang ditemukan menempel di tubuh bayi bukan air ketuban.

2. Marah ke Perawat Dikatakan Hamil

Sebelum melahirkan, Bidadari sempat mengeluh nyeri di perut hingga tembus punggung. Dia kemudian dibawa ke Puskesmas oleh kedua orangtuanya, pada Kamis 10 Januari 2019 malam.

Saat di Puskesmas, petugas medis curiga lantaran perut Bidadari terlihat buncit. Tapi, orangtua Bidadari tak terima anaknya dibilang hamil dan sempat memerahi perawat.

Untuk memastikan penyebabnya, keduanya mengizinkan anaknya diobervasi di ruang UGD Puskesmas Kauman.

3. Menyalakan Kran Air sebagai Kamuflase

Setelah diobservasi selama 2 jam, Bidadari pamit ke kamar mandi untuk buang air besar ditemani ibunya. Ibunya menunggu di luar, Bidadari masuk ke toilet. Ia menyalakan kran air. Saat itulah diduga Bidadari melahirkan bayinya.

Karena lama tak keluar, ibunya mengetuk pintu toilet. Begitu dibuka, sang ibu kaget bukan kepalang melihat putrinya bersimbah darah usai melahirkan.

Sang ibu berteriak sehingga membuat petugas Puskesmas yang sedang mempersiapkan penanganan pasien berlarian menuju kamar mandi. Mereka terkejut melihat ada sesosok bayi terbenam setengah badan di dalam kloset.

4. Bongkar Kloset saat Evakuasi

Proses evakuasi jasad bayi itu dari kloset Puskesmas Kauman dramatis. Petugas harus membongkar kloset karena setengah badan bayi sudah terbenam. Dikhawatirkan bila ditarik paksa akan mematahkan jasad bayi tersebut.

5. Ada Bekas Cekikan dan Pendarahan di Bayi

Pasca-dievakuasi, jasad bayi langsung dilarikan ke RSUD dr Iskak Tulungagung guna diautopsi. Dari hasil autopsi diketahui terdapat bekas cekikan di leher bayi dan adanya pendarahan di perut.

“Cekikan di leher bayi yang membuat bayi mati lemas,” kata Kasatreskrim Polres Tulungagung, AKP Hendro Tri Wahyono.

Fisik bayi itu saat ditemukan utuh dengan bercak darah dan ari–ari yang menempel.

6. Tiga Orang Diperiksa

Penyidik Polres Tulungagung telah memeriksa tiga saksi yakni orangtua Bidadari dan petugas Puskesmas Kauman untuk mendalami kasus tersebut. Bidadari belum diperiksa karena kondisinya masih lemah.

Pemeriksaan untuk mendalami kronologi kejadian dan penanganan saat Bidadari masuk ke UGD Puskesmas Kauman.

7. Ambil Sampel DNA

Selain memeriksa tiga saksi dan mengantongi hasil autopsi, polisi juga mengambil sampel DNA bayi yang dimasukkan ke kloset.

Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar menyatakan pengambilan DNA bayi malang tersebut untuk mengungkap secara pasti siapa sebenarnya orangtua bayi itu.

“Untuk memastikan siapa orangtua bayi itu, termasuk bapaknya,” katanya.

8. Bidadari Dirawat di Ruang Khusus

Bidadari yang diduga membunuh dan memasukkan bayinya ke kloset kondisinya masih lemah dan belum diperiksa polisi. Dia dirawat di ruang khusus, diawasi Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tulungagung.

9. Bidadari Diduga Berhubungan Badan dari SMP

Berdasarkan pemeriksaan saksi, diketahui bahwa Bidadari telah melakukan hubungan badan saat masih SMP. Orangtuanya mengakui kalau anaknya punya pacar.

“Kami akan mintai keterangan pacarnya, bagaimana terduga pelaku ini bisa hamil,” kata Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar.

Perhitungan medis, Bidadari akan melahirkan Januari dengan usia kandungan sembilan bulan. Diduga ia berhubungan badan dengan laki–laki pada April 2018. Bidadari kini masih duduk di bangku kelas 1 atau X SMA.

10. Boleh Ikuti Ujian

Meski terseret kasus dugaan pembunuhan bayi, Bidadari masih diizinkan mengikuti ujian di sekolahnya.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rahman mengatakan, Bidadari tetap diperbolehkan mengikuti ujian meski masih terjerat hukum.

Menurutnya kasus Bidadari harus menjadi pembelajaran bagi sekolah–sekolah dalam meningkatkan pengawasan terhadap muridnya.

“Di sekolah sudah ada guru BK (Bimbingan konseling) untuk memberikan konseling tapi terkadang ada siswa yang tidak semua bercerita sehingga tak terdeteksi,” kata Saiful.

1 komentar:

  1. Sports Betting - Mapyro
    Bet ventureberg.com/ the moneyline from 1:25 출장마사지 PM to 11:00 PM. worrione See more. MapYO Sportsbook features live odds, live gri-go.com streaming, and detailed information.

    BalasHapus